Pernah mendengar nama tanaman ini?…
Purwaceng dikenal sebagai salah satu tanaman khas Dataran Tinggi Dieng, walau sebenarnya tanaman ini tersebar di beberapa pegunungan Jawa, namun jumlahnya saat ini sudah tidak banyak. Beruntung sekali kita masih dapat menjumpai tanaman ini di Dieng. viagra family
Pimpinella pruatjan, tanaman ini memiliki beberapa sebutan di beberapadaerah, seperti suripandhak abang di pegunungan hyang, serta gebangan dhepok di pegunungan Tengger. Tanaman ini tumbuh pada ketinggian (>2000 mdpl). Pada ketinggian ini (seperti di Dieng) purwaceng dapat tumbuh dengan subur. Meski demikian tanaman purwaceng merupakan tanaman yang jarang di kembang biyakan, selain pertumbuhanya yang lama, tanaman ini juga memiliki tempat khusus sebagai lingkungan hidupnya. Beberapa percobaan budidaya yang dilakukan pada ketinggian yang lebih rendah, seperti di Gunung Putri (1450mdpl) hasil panenya tidak se-optimal seperti di Dieng (habitat aslinya).
Tanaman ini memiliki batang yang pendek serta tumbuh di permukaan tanah, pada usia dewasa panjang tanaman ini bisa mencapai 90cm. Daunya mirip dengan daun seledri namun lebih kecil dan tumbuh menjalar.
Jangka waktu tanam hingga panen setidaknya memerlukan waktu yang cukup lama, sekitar 7-8 bulan. Ditambah dengan kandungan manfaat yang kaya pada tanaman ini, ditambah permintaan pasar yang cukup tinggi, tak heran jika harga Purwaceng di pasaran sedikit mahal. Purwaceng mengandung senyawa aktif berupa bergapten, Isobergapten, dan Sphondin selain itu masih terdapat kandungan seperti Kumarin,Saponin, Sterol, Alkaloid, Marmesin, Umbeliforon, Psoralen, Stigmasterol, serta kandungan lainya.
Dengan kandungan senyawa aktif serta zat lainya, tanaman ini memilki sejuta manfaat bagi kesehatan diantaranya, membantu memperlancar sirkulasi darah, Peluruh seni, penjaga stamina dan daya tahan tubuh, meningkatkan vitalitas pria, mengatasi infeksi, menangkal radikal bebas, serta beragam khasiat lainya.
Masyarakat di Dieng sedari dulu mengolah tanaman ini menjadi herbal alami bagi keluarga, bagi masyarakat Dieng, Purwaceng memilki khasiat utama untuk menghangatkan badan serta meredakan nyeri atau pegal-pegal sepulang berladang/bekerja. Masyarakat Dieng biasanya mengambil Purwaceng di sekitaran hutan atau dari ladang mereka, ada dua cara untuk menikmati Purwaceng. Pertama masyarakat di Dieng langsung merebusnya (daun dan batang purwaceng) lalu meminumnya, atau yang paling umum, masyarakat di sini akan mengeringkan terlebih dahulu tanaman yang sudah di panen. Setelah itu mereka akan menumbuk purwaceng kering sebelum di seduh. Terkadang masyarakat Dieng mencampurkan bubuk purwaceng ini kedalam teh atau kopi mereka.
Karena memiliki kandungan yang cukup banyak, sehingga untuk meminumnyapun tidak dapat secara sembarangan. Karena masih termasuk tanaman herbal untuk mengonsumsi Purwaceng murni dalam sehari hanya diperkenankan 1 (satu) sendok teh, atau 1 (satu) pucuk sendok makan.
Jika kalian berkunjung ke Dieng, saat ini sudah banyak gerai oleh-oleh yang menjual bubuk maupun olahan dari Purwaceng ini. Karena harga jualnya yang cukup tinggi, segingga banyak petani lokal yang mulai menanam purwaceng ini. Kamu dapat membeli bubuk asli Purwaceng atau olehanya seperti kopi purwaceng, teh purwaceng, purwaceng rempah dll.
Jika kalian berkunjung ke rumah makan atau restoran di Dieng, kamu tidak akan susah menemukan Purwaceng dalam sajian minuman yang ditawarkan di menu. Jadi kalau kalian ke Dieng cobain minum herbal yang satu ini ya… cuaca Dieng yang dingin sangat cocok kamu hangatkan dengan secangkir minuman Purwaceng. Badan terasa hangat sekaligus sehat!
Kalian juga bisa order Purwaceng Dieng melalui Tokopedia Dieng Travel yang dapat diakses di https://tokopedia.link/OdFd63UKCob
Article by Dhimas
