Padang Savana Pangonan

Hiking & Trekkingon 7 April 2022

Untuk kamu yang ingin liburan anti mainstream di Dieng bisa banget cobain berkunjung kesini. Namanya Padang Savana Pangonan, secara geografis obyek wisata ini terletak diantara Desa Karang Tengah dan Dieng Kulon Banjarnegara.

Obyek yang satu ini terbilang masih alami dan masih jarang dikunjungi oleh para wisatawan, bisa di bilang Savana Pangonan adalah salah satu Hidden Gem nya Dieng. 

Sejarah & Penamaan

Sesuai namanya “Savana Pangonan” tempat ini menyuguhkan padang rumput luas yang dikelilingi oleh perbukitan hutan hijau. Untuk kata “Pangonan” sendiri diambil dari penggunaan tempat ini pada jaman dahulu, yang digunakan sebagai tempat angon/menggembala hewan ternak. Sehingga dapat diartikan sebagai padang rumput tempat menggembalakanya hewan ternak.

Pada awal abad ke-19 sampai 20 hampir di seluruh kawasan Dieng menjadi surga bagi hewan liar seperti kuda, kijang, serta beberapa jenis unggas. Setelah adanya penduduk yang bermukim di Dieng, pada awal abad ke-19 hamparan padang rumput yang luas digunakan untuk mengembala hewan ternak seperti sapi, kambing, maupun kuda. Salah satunya ya Savana Pangonan ini.

Diruntut dari historis geologinya, Savana Pangonan sendiri merupakan hasil dari aktivitas vulkanik yang terjadi di Dieng sejak 8500 tahun yang lalu. Merupakan periode ke 2 dalam pembentukan landscape Dataran Tinggi Dieng. Sehingga jika kita lihat dari atas bukit, Savana Pangonan berbentuk seperti kuali besar, layaknya kawah mati yang ditumbuhi hamparan pohon serta rerumputan. 

Bentuknya yang berupa cekungan juga kerap terisi air saat musim hujan tiba, tak jarang kita dapat menemukan telaga-telaga kecil yang terbentuk di tengah-tengah hamparan rerumputan. Namun saat musim kemarau rerumputan dan tumbuhan di sini mengering serta mudah terbakar. Sehingga memunculkan julukan lain pada tempat ini yaitu “Telaga Semurup” yang berarti telaga yang menyala. Pada musim hujan terbentuk telaga dan pada musim kemarau mudah terbakar atau menimbulkan nyala cahaya (dari kobaran api).

Akses & Harga Tiket Masuk

Unduk mengunjungi obyek wisata ini kita dapat menggunakan transportasi umum maupun kendaraan pribadi. jika memiliuh menggunakan transportasi umum, kita dapat naik mikro bus dari Wonosobo menuju Dieng dengan biaya Rp.15.000,-. Kita dapat berhenti di di Terminal Aswatama Dieng dan melanjutkan perjalanan menggunakan ojek sepeda motor dengan biaya Rp.10.000,- sampai depan basecamp pendakian Savana Pangonan. Atau dari Terminal Aswatama kita dapat berjalan kaki sejauh 1,5 km sampai basecamp  pendakian.

Jika menggunakan kendaran pribadi kamu dapat menggunakan penanda jalan sebagai berikut. Jika dari arah wonosobo maka set map menuju Terminal Aswatama lalu ambil kiri, dan ikuti jalan lurus sejauh 1,5 km. Basecamp Savana Pangonan terdapat di kanan jalan setelah SD 2 Dieng Kulon.

Untuk HTM nya cukup terjangkau, kita hanya perlu membayar sebesar Rp.15.000,- / orang, sudah termasuk asuransi jiwa didalamnya.  Pada basecamp terdapat daftar tamu yang harus di isi sebelum kita memulai pendakian. 

Trekking Menuju Puncak

Dari basecamp kita akan berjalan kaki dan melakukan trekking ringan sejauh 2,5 km dengan waktu tempuh sekitar 35-50 menit. Untuk jalan yang kita lalui berupa tanah dan ada beberapa bagian yang sudah di cor semen. Sehingga kita harus berhati-hati saat melakukan trekking.

Dikanan kiri jalan menuju puncak kita akan menjumpai banyak tanaman yang unik, seperti pepohonan cemara berusia ratusan tahun, ladang carica, terong belanda, bunga hortensia, serta yang biasanya jadi favorit para pengunjung adalah beri hutan. Atau kalau masyarakat disini menyebutnya dengan istilah “Uncen”.

Terdapat 5 pos pemberhentian yang akan kita lewati, di masing-masing pos terdapat tempat duduk dan juga peneduh sederhana sebagai titik peristirahatan sementara. Satu lagi informasi yang perlu kamu ingat, selama treeking menuju padang savana tidak ada warung, ataupun toilet. Sehingga kamu disarankan membeli perbekalan disekitar basecamp, dan jika perlu bisa buang air kecil terlebih dahulu di dekat basecamp pendakian. 

Area Utama

Setelah melakukan trekking kita akan sampai di kawasan utama, kawasan ini merupakan hamparan padang rumput seluas kurang lebih 60 Ha. sesampainya disini rasa lelah selama perjalanan akan hilang. Disini kita disuguhkan pemandangan hamparan rumput luas, pepohonan hutan yang asri serta ditemani suara burung yang merdu.

Salah satu kegiatan yang dapat kita lakukan disini selain menikmati keindahan alamnya adalah melakukan meditasi ringan, serta grounding atau earting. Tempat ini jauh dari pemukiman penduduk serta masih minim wisatawan sehingga terbebas dari polusi suara. Sangat cocok bagi kamu yang mencari ketenangan dan ingin melepas kepenatan sejenak.  

Untuk kamu yang mau camping di area savana juga di perbolehkan, hanya saja perlu meminta izin kepada petugas di basecamp pendakian.

Waktu terbaik 

Waktu terbaik berkunjung ke Savana Pangonan adalah di pagi hari sekitar jam 7 sampai jam 9, serta pada sore hari sekitar jam 2 sampai jam 4 sore. Pada waktu tertentu kita dapat melihat kabut turun dari atas puncak bukit dan perlahan menyelimuti hamparan savana. 

Jika kamu ingin melihat hamparan rumput hijau, datanglah pada bulan November sampai bulan Juni, dan jika menghendaki hamparan rumput kecoklatan maka hendaklah datang pada bulan Agustus hingga – Oktober.

Jika berkunjung kemari jangan lupa untuk menjaga kebersihan serta kesopanan ya sobat wisata.