Tuk Bimolukar

Attractionon 15 December 2020

Berlokasi di Kecamatan Kejajar, Wonosobo, Tuk Bimo Lukar merupakan petirtan berupa kolam berukuran 5×2,5×1. Petirtaan kuno dari masa Mataram Hindu ini mata airnya dipercaya sebagai titik awal Kali Serayu. Bangunan di mata air ini terdiri dari tiga undakan yang berhiaskan relief. Undakan paling atas menjadi bagian yang suci. Di bagian ini, terdapat tempat untuk menaruh sesaji. Di bawahnya, terdapat sebuah kolam yang menampung air. Sementara, pada bagian paling bawah terdapat dua buah pancuran.

Pengunjung sedang membasuh wajah di bawah pancuran Tuk Bimolukar, Foto: Tani Jiwo

Di bawah pancuran inilah masyarakat sekitar serta pengunjung mencuci muka mereka, atau bahkan mandi. Ada kepercayaan di masyarakat sekitar mengenai mata air ini. Mencuci muka atau mandi di tempat ini dipercaya dapat membuat awet muda.

Tuk Bimo Lukar sendiri katanya tak akan pernah kering sepanjang masa. Adapun nama “Bimo Lukar” berasal dari tokoh wayang Bimoseno yang melukar atau melepas sembilan jenis pakaian untuk disucikan di mata air tersebut sebelum menghadap Dewa Ruci.

Namun sebenarnya sembilan jenis pakaian tersebut merupakan simbol dari berbagai jenis keinginan hidup manusia. Untuk mencapai kesempurnaan hidup, manusia harus berani memerangi hal-hal negatif dengan mata air kesejukan yang mengalir siang-malam. Tuk Bimo Lukar mengingatkan seseorang harus bersuci melepas seluruh keduniawian agar hidup penuh dengan keselamatan.

Untuk harga tiket masuk mengunjungi Tuk Bima Lukar Dieng, pengunjung tidak dipungut biaya retribusi tiket masuk. Pengunjung cukup membayar biaya parkir kendaraan saja, Rp3.000,- untuk sepeda motor dan Rp5.000,- untuk mobil.